MAWAR
Syafrizal
Sahrun
kau mawar
di antara perkebunan mawar
durimu, duri-duri dalam duri tangkaimu - genggamku
racun, sakitku parasmu dahaga kering dalam kering jiwa-jiwaku
kelopak dalam senyummu merekah-rekah pada mekar mawar
dan kau mekar dalam tatap, dalam igau, dalam pukau
dalam merah mawarmu tanpa mawar lain di kebun itu
mawarmu tumbuh di ladang kering-keringku
akarmu menghujam perut dalam perutku
duri-durimu ikut dalam racun dalam nadi tubuh yang menyimpan teduh
kau jadilah terus mawarku, tubuh terus di ladang kering-keringku
walau detik gugur dalam waktu
durimu, duri-duri dalam duri tangkaimu - genggamku
racun, sakitku parasmu dahaga kering dalam kering jiwa-jiwaku
kelopak dalam senyummu merekah-rekah pada mekar mawar
dan kau mekar dalam tatap, dalam igau, dalam pukau
dalam merah mawarmu tanpa mawar lain di kebun itu
mawarmu tumbuh di ladang kering-keringku
akarmu menghujam perut dalam perutku
duri-durimu ikut dalam racun dalam nadi tubuh yang menyimpan teduh
kau jadilah terus mawarku, tubuh terus di ladang kering-keringku
walau detik gugur dalam waktu
(Terbit di Rubrik Art & Cultur Harian Medan Bisnis, Minggu, 23 September 2012)
Komentar
Posting Komentar