Puisi-puisi Syafrizal Sahrun
KETIKA HUJAN
malam
basah ini berbasabasi dengan kesepian
senandung
memecah musim
nampaklah
seberkas sinar yang merembas dari dasar yang retak
sementara
menara bagai menuding langit dan berbicara dengan bahasa yang ganjil
“katakanlah
sesuatu”, sentak malam pada sebuat perdebatan yang begitu sepi
mengapa
kau bebankan kegetiran pada pundakku yang layu
sedangkan
kau tampak biasa
sementara
hujan bak serdadu di medan laga
2012
Komunitas
Home Poetry
KETIKA KITA
BERJALANJALAN
suatu
waktu kau mengajakku berjalan-jalan
melewati
taman-taman bunga
yang
tak berkesudahan di dalam kepalamu
kumbang-kumbang
dan semerbak yang begitu khas
menjadikan
tanganku dan tanganmu berjabatan
mengeluhkan
harapan yang tak kunjung sampai
di
bawah pohon rindang yang mengingatkan aku
pada
sepenggal sajak yang tak mampu aku lanjutkan
kita
berhenti
“apa
kau mau mengiyakannya?” katamu
selembar
daun jatuh mengguit pundakku
jangan tatap aku
begitu
gelora di dalam
bagai muka air di lautan
2012
Komunitas
Home Poetry
KAU, AKU DI
DALAM
ada
kau di dalam
apa
harus kutunggu lagi
sementara
pintu telah kuketuk berulang kali
jarum
jam tak mau ditegah barang sebentar
begitu
pula hatiku
ada
yang tak bisa aku jawab
ada
yang sulit aku ungkap
ada
kau di dalam, aku di dalam
sementara
perjumpaan bak ilalang yang tersesat ke lain padang
2012
Komunitas Home Poetry
ORANG-ORANG
ASING
kita
adalah orang-orang asing
sebagai
orang-orang asing yang terdampar di pulau pualam asing
tak
pernah tahu kita tanah muasal
juga
kelahiran yang sakral
kita
tak punya angka untuk menghitung usia
bahkan
ingatan lesap begitu saja
kita
seperti ada begitu saja
binasa
jua begitu saja
pulau
pualam asing
orang-orang
asing
kitapun
asing
Oktober 2012
Komunitas
Home Poetry
Komentar
Posting Komentar