Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

ANTOLOGI PUISI 53 PENYAIR " CAHAYA"

ANTARA DIA DAN AKU Syafrizal Sahrun Sempurna sudah bentuk malam atas gemuruh yang terlahir di altar angan diiring langkah lelaki berwajah sayu, kuyu yang sedari tadi berjalan menyusuri hujan lantas ku kebiri wajahmu kusayat hingga darah menggumpal dan merhamburan begitu saja di zaman edan sumpurna sudah bentuk malam dan lelaki itu mulai berlari berlari membawa duri-duri di tangan dan di dadanya kemana tujunya, pun aku tak tahu sebab dia terus berlari tanpa peduli seruanku atas luka yang dirasa ini kali dia kembali kembali lelaki itu dengan senyum yang begitu sayu tapi tak sesayu dulu dan aku bertanya atas senyum dan kembalinya dia menatapku, terbata telah kutemukan yang kucari atas penantiaan panjang dan aku tak bisa memilikinya sempurna sudah bentuk malam baginya dan untukku sebab aku juga hidup didarahnya KOMISI, 13 November 2010 21.22 WIB Di muat pada hal. 170  ISYARAT Syafrizal Sahrun Aku terlalu lam...

MEDAN BISNIS "B'Gaul", 10 April 2011

RUANG KOSONG Syafrizal Sahrun Ruang kosong bukan berarti tak berisi sebab debu tak ku dapat di bangku ini kekosongan bagai suara terbenam takut akan kelu yang membumbu kehidupan ruang kosong ini kali tentang suara mati suara yang terbenuh oleh ketakutan sendiri ruang kosong ini seakan tak berarti dan tak punya jati diri KOMISI, 18 Maret 2011 HIKARI Syafrizal Sahrun Jalan gelap bagai warna duka meraba – mati rupa dalam telaga suara kelu menyendiri dihardik sepi ditelanjangi wajah-wajah sepi – ngeri kau datang seketika membawa segumpal asa digenggam jiwa lantas menjelma cahaya dan hambuslah gulita seketika kini aku mampu menyanyi dan menari memekap terang, bukan bayang kau menjadi api ditungku jiwa – sunyi dan berjalan bermandi cahaya sirnalah gulita dan duka lara KOMISI, 17 Maret 2011 BIARLAH DIA BEGITU Syafrizal Sahrun Kesempurnaan malam malam biarlah begitu mangaduk gelap dicangkir hari lantas diteguk bersama asa dan imaji kesempurnaan malam biarlah begitu bersebab ...

INSPIRASI MENULIS

MENGABADIKAN DIRI DENGAN MENULIS Sebagian orang mengangagap menulis adalah sebuah pekerjaan yang susah sebab orang tersebut  bingung memulai apa yang hendak ditulisnya. Ada juga yang bingung setelah dia memulai tulisannya, lalu bingung hendak mengarahkan tulisannya kemana. Menulis memang pekerjaan sulit ketika kita menganggapnya sulit. Sama halnya ketika kita ingin pandai mengendarai sepeda motor, teorinya sudah dikuasai tapi dalam prakteknya menimbulkan keraguan. Begitu juga rasa yang dialami ketika hendak menulis. Memang apa saja yang belum pernah kita lakukan akan terasa sulit untuk dikerjakan, sedangkan yang sudah pernah kita kerjakan tetapi jarang kita lakukan terkadang kita memanggapnya sulit. Hal seperti ini juga saya alami bahkan mungkin lebih parah dari apa yang saudara-saudara alami. Percaya atau tidak, setiap kita sesungguhnya terlahir sebagai penulis. Sebab jauh dalam diri manusia terdapat jiwa, emosi dan nalar yang memiliki sifat unik dan yang mengidentifikasi bah...

TENTANG AKU

Akulah Syafrizal Sahrun. Dibesarkan oleh emak seorang diri setelah ayah pamit pergi berjumpa Illahi saat usiaku ± 2 tahun. Ayahku bernama Sahrun dan emakku bernama Kamariah. Aku suku melayu karena ayah dan emakku suku melayu. Nama ayah dirangkai dengan namaku, sebab orang melayu tak punya marga untuk disanding dengan namanya. Bukan ingin meniru orang-orang Timur Tengah, tapi selama itu indah dan tidak menyalah – aku rasa sah-sah saja. Aku dilahirkan di Desa Percut, dirumah panggung punya atokku. Tepatnya di JL.H.M.Harun No.163 Dusun II Desa Percut Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang. Menurut ijazah dan Kartu Keluarga, aku lahir tanggal 04 November 1986. Zodiaknya Scorpio – kerenkan !! hehe… Pendidikan Meski hanya tangan kiri yang merawat dan membesarkanku, jujur – tangan itu sangat peduli akan hidupku, termasuk dengan pendidikanku. Aku pernah sekolah TK diperkebunan PTPN Seintis tapi cuma sampai kelas nol kecil, lalu ibuku mendaftarkanku ke sekolah tempatnya mengabdi meski usiaku b...

MEDAN BISNIS "RENTAK" / Minggu, 17 April 2011

ZHUHUR Syafrizal Sahrun Alunan sajaku terhenti yang sedari tadi menari-nari di altar putih kesunyian hari Sayup tapi pasti menyedarkanku dari pawai kata-kata yang menerjang menderu Senandung itu senandung dipertengah hari senandung yang memanggil dari penjuru tanpa terkecuali maka alunan sajak kuhenti berlari temui pemilik hari dan arti sejatinya itu sangat berarti mengabaikannya terlalu berat dan ngeri Garasi, 7 November 2010 12.20 WIB http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/04/17/29523/zuhur_syafrizal_sahrun/  

Juara II Cipta Puisi Mahasiswa se-Kota Medan dalam ivent PEKAN JURNALISTIK KREATIF UNIMED

UANG SAKU DI KEPALA MU Syafrizal Sahrun Di emperan kota ku jemari mungil dikarbit memecah karang berjalan tanpa pendidikan kau tahu.. gedung sekolah itu untuk mu kau tahu…. orang tua mu tak mampu kau tunas bangsa tiang negara jika kau kacang tanpa isi balon tanpa udara maka negri ini ada tanpa cahaya pakai seragam mu telaga telah lama menunggu langkahkan kaki ke gedung biru tanpa ragu dewa-dewa kan ajarkan cara menggapai asa tapi jangan paksa orang tua mu sebab uang saku ada dikepalamu

Analisa Rabu, 9 Februari 2011

GADIS GAUN MERAH  I Syafrizal Sahrun Kau perlihatkan gaun merah ini kali saat senja ketika malam dan siang bertemu dipersimpangan walau sebentar “gong xi fa chai” kalimat yang merayap ketelinga mengiring gaunmu menyusur peradapan demi peradapan GADIS GAUN MERAH  II Syafrizal Sahrun Ini kali kutemui bercak sendu di wajahmu lantas aku bertanya ; apa gerangan di hari bahagia terpahat gundah diwajahmu wahai gadis bermata sayu ? lalu dia tersenyum namun senyumnya mengendap kedasar hingga aku tak berdaya menafsirkan GADIS GAUN MERAH  III Syafrizal Sahrun Aku hanya gadis bagai angin jadi penikmat disiang hari dan menjelma penonton dimalam-malam sepi ini kali saat senja berlalu temanilah aku memetik nanas merah dan mengambil pohon kambuat dikebun diatas angin yang tak terjamah lantas kita letakkan dialtar negeri ini agar jati diri kembali yang belakangan ini terkikis kasus-kasus korupsi yang menjadi-jadi GADIS GAUN MERAH  IV Syafriz...

Medan Bisnis (B'Gaul), 30 Januari 2011

SEMPURNA SUDAH BENTUK MALAM Syafrizal Sahrun Sempurna sudah bentuk malam atas gemuruh yang terlahir di altar angan diiring langkah lelaki berwajah sayu, kuyu yang sedari tadi berjalan menyusuri hujan lantas ku kebiri wajahmu kusayat hingga darah menggumpal dan merhamburan begitu saja di zaman edan sumpurna sudah bentuk malam dan lelaki itu mulai berlari berlari membawa duri-duri di tangan dan di dadanya kemana tujunya, pun aku tak tahu sebab dia terus berlari tanpa peduli seruanku atas luka yang dirasa ini kali dia kembali kembali lelaki itu dengan senyum yang begitu sayu tapi tak sesayu dulu dan aku bertanya atas senyum dan kembalinya dia menatapku, terbata telah kutemukan yang kucari atas penantiaan panjang cinta dan aku tak bisa memilikinya sempurna sudah bentuk malam baginya dan untukku sebab aku juga hidup didarahnya KOMISI, 13 November 2010 21.22 WIB   BIS MALAM Syafrizal Sahrun Bis malam menganta...

Analisa Rabu, 26 Januari 2011

DI UJUNG JALAN Syafrizal Sahrun Menanti di ujung jalan seperti tawanan mengais kebebasan pun hingga siang terbunuh di hadapan senja penantian adalah sebuah harapan menanti di ujung waktu mengais cahaya di balik kemeja melukis lagit dengan tinta dan cinta pun awan menjelma bunga-bunga penantian isyarat pengorbanan KOMISI, 08 Januari 2011   KISAH TAK BERPENGHUJUNG Syafrizal Sahrun Kereta senja yang membawa rindu adakah sampai didekapmu yang berkejaran tak kenal waktu bagi gelombang rasa itu datang menggebu bagai deret ombak yang memburu pantai angin yang tak biasa menyapa lewat bisik samudera burung-burungpun nyanyikan dawai gelisah diatas pasir pasrah akupun masih duduk melayarkan angan jauh menuju pulau harapku dan menafsirkan kisah tak berpenghujung KOMISI, 05 Januari 2011 http://analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=83876:puisi&catid=901:26-januari-2011&Itemid=135

BIOGRAFI DAN APRESIASI PUISI

BIOGRAFI DAN APRESIASI PUISI Dian Rozalli Mantan Ketua HMJ PBSI FKIP UISU periode 2008-2009 ini memang sangat suka menulis dan membaca puisi. Karyanya juga pernah dimuat didalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi yang pada saat itu digagas oleh HMJ BSI SUMUT dan dia sendiri sebagai sekretaris II organ gabungan itu. Dia sering disapa Izal atau Bo’em di kampusnya. Junior sering menambahkan sapaan “bang” diawal namanya, termasuk saya. Sosoknya begitu bersahaja, walau gayanya yang selengean tapi dia banyak memberikan motivasi dan berbagi pengalaman kepada yang membutuhkan. Karir organisasinya juga cukup lumayan. Berawal dari menjabat WAGUB PEMA FKIP 07-08, Sek. HMJ PBSI dan di periode selanjutnya terpilih sebagai Ketua organisasi yang sama, Ketua Partai Keadilan Mahasiswa FKIP 08-09, Ketua Komisi B BAM FKIP UISU 08-09, Ketua Panitia Pengawas Pemira UISU 09-10 (P3UISU) lalu dipercayakan memangku jabatan Menteri Luar Negeri PEMA UISU 09-10 dan masih ba...