Langsung ke konten utama

BIOGRAFI DAN APRESIASI PUISI


BIOGRAFI DAN APRESIASI PUISI
Dian Rozalli
Mantan Ketua HMJ PBSI FKIP UISU periode 2008-2009 ini memang sangat suka menulis dan membaca puisi. Karyanya juga pernah dimuat didalam antologi puisi Suara Peri dan Mimpi yang pada saat itu digagas oleh HMJ BSI SUMUT dan dia sendiri sebagai sekretaris II organ gabungan itu.
Dia sering disapa Izal atau Bo’em di kampusnya. Junior sering menambahkan sapaan “bang” diawal namanya, termasuk saya. Sosoknya begitu bersahaja, walau gayanya yang selengean tapi dia banyak memberikan motivasi dan berbagi pengalaman kepada yang membutuhkan. Karir organisasinya juga cukup lumayan. Berawal dari menjabat WAGUB PEMA FKIP 07-08, Sek. HMJ PBSI dan di periode selanjutnya terpilih sebagai Ketua organisasi yang sama, Ketua Partai Keadilan Mahasiswa FKIP 08-09, Ketua Komisi B BAM FKIP UISU 08-09, Ketua Panitia Pengawas Pemira UISU 09-10 (P3UISU) lalu dipercayakan memangku jabatan Menteri Luar Negeri PEMA UISU 09-10 dan masih banyak jabatannya yang tak bisa saya utarakan sedetail mungkin. Sekarang dia sebagai Pembina dan motivator khususnya di Periodesasi HMJ PBSI yang saya pimpin.
Sesuai ijazah, KTP dan daftar nama dibirokrasi kampus, ia bernama lengkap Syafrizal Sahrun. Stambuk 2005 dan terdaftar sebagai alumni di tahun 2010. Seorang penggemar sastra dan kuliah di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Lelaki yang lahir di Percut pada tanggal 4 November 1986 ini juga tak bosan-bosan mengibarkan bendera HMJ PBSI FKIP UISU yang pada saat itu masih berada digenggamannya di langit Sumatera Utara meski pada masa itu pergolakan kekuasaan dikampusnya menyeruakkan bau amis kemana-mana. Itulah beliau, meski menyandang gelar alumni, kini masih berkontribusi pemikiran dan tenaga kepada mahasiswa khususnya saya selain itu beliau juga tengah mendirikan KOMUNITAS INSAN SASTRA INDONESIA (KOMISI) dan dibantu beberapa rekan-rekan mahasiswa sebagai wadah bernaung bagi mereka khususnya mahasiswa yang ingin berkreatifitas dibidang sastra. Beberapa puisi beliau juga pernah dimuat dalam Antologi Puisi SUARA PERI DAN MIMPI.
Kali ini saya coba untuk mengapresiasi puisi beliau yang terbit di surat kabar Analisa edisi rabu/3 November 2010, satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke 24. Dua puisi tersebut berjudul “BERKACALAH” dan “BIDADARI MALAM”.
BERKACALAH
Puisi yang dibuat di percut,Oktober 2010 ini memberikan pengisahan bahwa sebagai manusia, tak ada yang mesti disombongkan. Dia melihat kehidupan seperti langit dan awan yang begitu indah dengan segala kecukupan dan apa yang diingin pasti selalu ada. Berbeda dengan mereka orang kebanyakan, bermain memanfaatkan alam terlebih bermakna jika di ukur dengan materi. Dalam sajaknya juga tertulis “hidup adalah permainan tapi bukan main-mainan”, pesan tersirat dari rangkaian kata-kata itu bermakna bahwa kehidupan ini sudah disekenariokan dan kita hanya sebagai pelakon yang tak pernah berjumpa naskah bahkan membacanya tapi dalam menjiwai lakon, kita tak diperbolahkan bermain-main sebab ini drama kehidupan demi menjaga kehormatan manusia. “berkacalah !” kata penegasan itu memotivasi kita untuk selalu mengintrosfeksi diri dari pengalaman yang ada demi keberlangsungan hidup menuju sempuna.
BIDADARI MALAM
Pesan yang terbenam dalam puisi ini menceritakan sosok perempuan malam yang berkerja atas nama kehidupan. Ditulis dan dibacakan oleh pengarangnya pada tanggal 18 Oktober 2010 di sibolangit pada kegiatan OUTBOND Mahasiswa FKIP UISU T.A 2010-2011. Mungkin beliau terinspirasi dengan bidadari yang beristanakan Bandar Baru. Wilayah yang terkenal sebagai desanya para bidadari bayaran. Pada bait pertama, dia mengatakan bahwa dia mengagumi wanita-wanita itu dari kejauhan, yang mencari uang dimalam yang menusuk dan dosa menusuk tapi ini demi sebuah keberlangsungan kehidupan. Di bait ke dua dia mengulang kata mengagumi sebagai penegasan tetang perempuan malam yang bertahta diatas kelam, mengundang kumbang hidung belang untuk berdansa bermandikan kemilau kenikmatan dan pada bait terakhir, penyair masih mengagumi wanita-wanita itu sebab mereka adalah orang-orang yang berusaha menuntaskan hidup sampai penghujung. Kali ini penyair meberikan pandangan ketika yang dianggap buruk, janganlah dipandang semuanya buruk sebab melihat hidup tak mesti dari satu sudut pandang.
            Demikian sumbangsih saya, kepada abangda Syafrizal Sahrun saya ucapkan banyak terimakasih dan sebagai harapan tulisan ini dapan berguna bagi kita semua sekaligus memotivasi teman-teman yang lain untuk terus berkarya.
Medan, 28 November 2010
 (Penulis adalah Ketua HMJ PBSI FKIP UISU periode 2010-2011)
 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Untuk Buku Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Pesisir Timur

Catatan Untuk Buku Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Pesisir Timur Oleh: Syafrizal Sahrun (akhirnya diterbitkan di Haluan Kepri, 9 Desember 2012) Tepatnya tanggal 13 November 2012  telah dilaksanakan kegiatan peluncuran buku dengan judul “Adat Pekawinan Masyarakat Pesisir Sumatera Timur” karya Prof. Dr. H. O.K. Moehad Sjah. Kegiatan itu dilaksanakan di Kantor Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu rangkaian acara Gelar Buku, Budaya dan Teknologi Tahun Anggaran 2012 yang mengangkat tema ‘Dengan membaca kita wujudkan hidup sejahtera’. Sebagai masyarakat yang sadar betapa pentingnya buku dan budaya baca patutlah acara ini kita beri sambutan baik. Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula pemikiran manusia. Hal itu mau tidak mau akan mengikis keyakinan akan pentingnya beradat istiadat. Melanggar pantang, yang sekarang ini generasi muda tak dapat memaknai secara rasional mengenai kenapa suatu perbuatan itu ditida...

Resensi Buku: Langkah Awal Pemahaman Teori Sastra

 (Terbit di rubrik Belia Harian Medan Bisnis, 2 Desember 2012) Langkah Awal Pemahaman Teori Sastra Oleh: Syafrizal Sahrun Judul                : Pengantar Teori Sastra Penulis              : Dwi Susanto S.S, M.Hum Penerbit            : CAPS Tahun               : Cetakan pertama, 2012 Tebal                : vii + 272 halaman ISBN                : 978-602-9324-03-7 Secara normatif, studi sastra dibagi dalam beberapa bidang, yakni teori sastra, kritik sastra, sejarah sastra, sastra bandingan, dan kajian budaya. Teori sastra mempelajari kaidah-kaidah, paradigma-paradigma, dan...

Haluan Kepri, Minggu, 2 Desember 2012

Sajak-sajak Syafrizal Sahrun TEMALI DAN KAU/1 sebagai temali apa lagi yang dapat kulakukan untuk membantumu berapa kali bahkan tak kukira lagi berapa peluh sudah ;aku sampai lupa cara mengira pagi ini, ketika mentari masih telungkup kau berjalan menyibak kabut menimang rindu   juga cemburu padahal mulai kemarin batukmu telah jadi jandu pada malam sendu TEMALI DAN KAU/2 entah mengapa di tengah jalan ketika batukmu kambuh aku hanya mampu tersengkum tak mampu menengok aku telah terburai di dalam masa aku tak bisa untuk sekedar membantumu menyulam tuju tepat waktu tapi walau begitu taklah dapat kupungkiri bahwa aku tak mampu berbagi sampai tubuhku tak bisa lagi dikata temali KETIKA PURNAMA kekasih bulan sudah purnama ketika gelas lepas dari gengaman daundaun menggamit sejuta kelam dalam ingatan rantingranting patah pada sekali hembusan kekasih pada dudukku semilir angin menghembuskan ke...