Langsung ke konten utama

Medan Bisnis (B'Gaul), 30 Januari 2011


SEMPURNA SUDAH BENTUK MALAM
Syafrizal Sahrun

Sempurna sudah bentuk malam
atas gemuruh yang terlahir di altar angan
diiring langkah lelaki berwajah sayu, kuyu
yang sedari tadi berjalan menyusuri hujan
lantas ku kebiri wajahmu
kusayat hingga darah menggumpal
dan merhamburan begitu saja di zaman edan

sumpurna sudah bentuk malam
dan lelaki itu mulai berlari
berlari membawa duri-duri
di tangan dan di dadanya
kemana tujunya, pun aku tak tahu
sebab dia terus berlari
tanpa peduli seruanku
atas luka yang dirasa

ini kali dia kembali
kembali lelaki itu dengan senyum yang begitu sayu
tapi tak sesayu dulu
dan aku bertanya atas senyum dan kembalinya
dia menatapku, terbata
telah kutemukan yang kucari
atas penantiaan panjang cinta
dan aku tak bisa memilikinya

sempurna sudah bentuk malam
baginya dan untukku
sebab aku juga hidup didarahnya


KOMISI, 13 November 2010
21.22 WIB

 
BIS MALAM
Syafrizal Sahrun

Bis malam
mengantarkanku di bawah temaram
melintasi perbukitan dan rimbun pepohonan
mengusir kepenatan

ku baca sejarah pada lembar-lembar lamunan
hanya ada aku yang bersimpuh dalam penantian

Sudut Temaram, 20 januari 2011
Komisi

 
DIBATAS KOTA
Syafrizal Sahrun


Angin utara menghampiri malam itu
dedaun gugur menghela nafas rimba
langkah menghilang jejak
satu per satu suara mati dalam bisu

kesendirian ini kali
menundukkan ke egoisan
dibatas kota
di halte merajut kecemasan

Sudut Temaram, 21 Januari 2011
KOMISI





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Untuk Buku Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Pesisir Timur

Catatan Untuk Buku Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Pesisir Timur Oleh: Syafrizal Sahrun (akhirnya diterbitkan di Haluan Kepri, 9 Desember 2012) Tepatnya tanggal 13 November 2012  telah dilaksanakan kegiatan peluncuran buku dengan judul “Adat Pekawinan Masyarakat Pesisir Sumatera Timur” karya Prof. Dr. H. O.K. Moehad Sjah. Kegiatan itu dilaksanakan di Kantor Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu rangkaian acara Gelar Buku, Budaya dan Teknologi Tahun Anggaran 2012 yang mengangkat tema ‘Dengan membaca kita wujudkan hidup sejahtera’. Sebagai masyarakat yang sadar betapa pentingnya buku dan budaya baca patutlah acara ini kita beri sambutan baik. Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula pemikiran manusia. Hal itu mau tidak mau akan mengikis keyakinan akan pentingnya beradat istiadat. Melanggar pantang, yang sekarang ini generasi muda tak dapat memaknai secara rasional mengenai kenapa suatu perbuatan itu ditida...

Resensi Buku: Langkah Awal Pemahaman Teori Sastra

 (Terbit di rubrik Belia Harian Medan Bisnis, 2 Desember 2012) Langkah Awal Pemahaman Teori Sastra Oleh: Syafrizal Sahrun Judul                : Pengantar Teori Sastra Penulis              : Dwi Susanto S.S, M.Hum Penerbit            : CAPS Tahun               : Cetakan pertama, 2012 Tebal                : vii + 272 halaman ISBN                : 978-602-9324-03-7 Secara normatif, studi sastra dibagi dalam beberapa bidang, yakni teori sastra, kritik sastra, sejarah sastra, sastra bandingan, dan kajian budaya. Teori sastra mempelajari kaidah-kaidah, paradigma-paradigma, dan...

Haluan Kepri, Minggu, 2 Desember 2012

Sajak-sajak Syafrizal Sahrun TEMALI DAN KAU/1 sebagai temali apa lagi yang dapat kulakukan untuk membantumu berapa kali bahkan tak kukira lagi berapa peluh sudah ;aku sampai lupa cara mengira pagi ini, ketika mentari masih telungkup kau berjalan menyibak kabut menimang rindu   juga cemburu padahal mulai kemarin batukmu telah jadi jandu pada malam sendu TEMALI DAN KAU/2 entah mengapa di tengah jalan ketika batukmu kambuh aku hanya mampu tersengkum tak mampu menengok aku telah terburai di dalam masa aku tak bisa untuk sekedar membantumu menyulam tuju tepat waktu tapi walau begitu taklah dapat kupungkiri bahwa aku tak mampu berbagi sampai tubuhku tak bisa lagi dikata temali KETIKA PURNAMA kekasih bulan sudah purnama ketika gelas lepas dari gengaman daundaun menggamit sejuta kelam dalam ingatan rantingranting patah pada sekali hembusan kekasih pada dudukku semilir angin menghembuskan ke...