Langsung ke konten utama

Postingan

Sajak Syafrizal Sahrun yang terbit di Lampung Post tanggal 16 Desember 2012

DI JAM-JAM SORE di jam-jam sore, orang-orang itu akan selalu begulut untuk mencari lubang-lubang. menyuruh selain maunya hambus. terbanglah terbang. lalu kau kata moh untuk mengajak ragamu yang gagu. ohoi, senja datang lagi nyamuk-nyamuk sudah mulai menampakkan taji dengingnya berdenging-denging bak suara dari menara ketika senja tapi hanya beberapa lelaki tua yang terbongkok-bongkok mengayun langkah demi menuntaskan rindu yang abadi. sedangkan dengan orang-orang yang begulut tadi, dengan lepasnya membiarkan satu pertemuan lesap tak berarti Oktober 2012 ORANG-ORANG ASING kita adalah orang-orang asing sebagai orang-orang asing yang terdampar di pulau pualam asing tak pernah tahu kita tanah muasal juga kelahiran yang sakral kita tak punya angka untuk menghitung usia bahkan ingatan lesap begitu saja kita seperti ada begitu saja binasa jua begitu saja pulau pualam asing orang-orang asing kitapun asing Oktober 2012 ...
Postingan terbaru

Puisi Syafrizal Sahrun yang terbit di Majalah Sastra Digital FRASA Edisi 7 / Desember 2012

KUNJUNGI SAJA AKU LEWAT DOA aku memang telah pergi melintasi satu pemikiran dan pemikiran lain dari satu rasa ke rasa lainnya dari satu kecupan hingga pendurhakaan oh ya, lihatlah tampangku di tembok sana tembok tinggi yang kau susun dari kerangka-kerangka manusia masa lalu yang dindingnya kau cat dengan darah orang-orang masa datang di situlah tampangku kau pajang empat lengan sebagai bingkai engkau pernah melukisku bukan? saat aku termenung di dalam kepalamu membelai-belai otakmu karena aku jenuh jadi batu berikanlah aku senyummu yang seterus terang pungguk pada rembulan jangan kau selipkan diantaranya sembilu, duri atau belati jangan bunuh aku lagi sebab itupulalah aku pergi bukan untuk menjauh tapi untuk memekapmu lebih lekap kepergian tak sekedar keluar aku tahu, kau selalu mencariku selalu memanggil-manggil namaku tapi sayang, sudah kukatakan aku telah pergi kunjungi saja aku lewat doa jika rindu telah mendera maka ...

Sajak Syafrizal Sahrun yang terbit di Harian Sumut Pos pada tanggal 9 Desember 2012

DI JAM-JAM SORE di jam-jam sore, orang-orang itu akan selalu begulut untuk mencari lubang-lubang. menyuruh selain maunya hambus. terbanglah terbang. lalu kau kata moh untuk mengajak ragamu yang gagu. ohoi, senja datang lagi nyamuk-nyamuk sudah mulai menampakkan taji dengingnya berdenging-denging bak suara dari menara ketika senja tapi hanya beberapa lelaki tua yang terbongkok-bongkok mengayun langkah demi menuntaskan rindu yang abadi. sedangkan dengan orang-orang yang begulut tadi, dengan lepasnya membiarkan satu pertemuan lesap tak berarti Oktober 2012 ORANG-ORANG ASING kita adalah orang-orang asing sebagai orang-orang asing yang terdampar di pulau pualam asing tak pernah tahu kita tanah muasal juga kelahiran yang sakral kita tak punya angka untuk menghitung usia bahkan ingatan lesap begitu saja kita seperti ada begitu saja binasa jua begitu saja pulau pualam asing orang-orang asing kitapun asing Oktober 2012 ...

Puisi Syafrizal sahrun yang terbitkan di Harian Analisa tanggal 2 Juni 2012

Puisi-puisi Syafrizal Sahrun KETIKA HUJAN malam basah ini berbasabasi dengan kesepian senandung memecah musim nampaklah seberkas sinar yang merembas dari dasar yang retak sementara menara bagai menuding langit dan berbicara dengan bahasa yang ganjil “katakanlah sesuatu”, sentak malam pada sebuat perdebatan yang begitu sepi mengapa kau bebankan kegetiran pada pundakku yang layu sedangkan kau tampak biasa sementara hujan bak serdadu di medan laga 2012 Komunitas Home Poetry KETIKA KITA BERJALANJALAN suatu waktu kau mengajakku berjalan-jalan melewati taman-taman bunga yang tak berkesudahan di dalam kepalamu kumbang-kumbang dan semerbak yang begitu khas menjadikan tanganku dan tanganmu berjabatan mengeluhkan harapan yang tak kunjung sampai di bawah pohon rindang yang mengingatkan aku pada sepenggal sajak yang tak mampu aku lanjutkan kita berhenti “apa kau mau mengiyakannya?” katamu selembar daun jatuh mengguit pundak...

Puisi Syafrizal Sahrun Di Majalah Sastra HORISON Edisi Desember 2012

Puisi Syafrizal Sahrun YANG Yang terpendam diredam-redam Yang redam jadi gelombang Yang terkoyak diserak-serak Yang serak bersorak-sorak Yang terkuncup tertutup-tutup Yang tampak menjadi dampak Yang dimau tak jua tahu Yang dipuja jadi penghamba Yang dimalu tak tahu malu Yang tahu pura tak tahu Yang tinggi lupa kendali Yang rendah lupa diri Yang hidup lupa menghirup Yang mati tak jadi arti Yang jalan tak tahu tuju Yang diam akan terbenam Yang datang malah menantang Yang pulang terluntang-luntang Yang membayang putus di layang Yang diharap jadi tengkurap Yang apa yang ada Yang tiada di ada-ada Yang hamba seolah raja Yang dipuja merajalela Dan yang aku Dan yang kau Menghentak ditiap retak 2012 KATA tak ada yang lebih keras dari batu katamu kepalamu kataku tak ada yang lebih sunyi dari kampung tua tanpa penghuni katamu katakatamu kataku tak ada yang lebih tajam dari ujung ...

Catatan Untuk Buku Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Pesisir Timur

Catatan Untuk Buku Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Pesisir Timur Oleh: Syafrizal Sahrun (akhirnya diterbitkan di Haluan Kepri, 9 Desember 2012) Tepatnya tanggal 13 November 2012  telah dilaksanakan kegiatan peluncuran buku dengan judul “Adat Pekawinan Masyarakat Pesisir Sumatera Timur” karya Prof. Dr. H. O.K. Moehad Sjah. Kegiatan itu dilaksanakan di Kantor Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu rangkaian acara Gelar Buku, Budaya dan Teknologi Tahun Anggaran 2012 yang mengangkat tema ‘Dengan membaca kita wujudkan hidup sejahtera’. Sebagai masyarakat yang sadar betapa pentingnya buku dan budaya baca patutlah acara ini kita beri sambutan baik. Seiring berkembangnya zaman, berkembang pula pemikiran manusia. Hal itu mau tidak mau akan mengikis keyakinan akan pentingnya beradat istiadat. Melanggar pantang, yang sekarang ini generasi muda tak dapat memaknai secara rasional mengenai kenapa suatu perbuatan itu ditida...

Resensi Buku: Langkah Awal Pemahaman Teori Sastra

 (Terbit di rubrik Belia Harian Medan Bisnis, 2 Desember 2012) Langkah Awal Pemahaman Teori Sastra Oleh: Syafrizal Sahrun Judul                : Pengantar Teori Sastra Penulis              : Dwi Susanto S.S, M.Hum Penerbit            : CAPS Tahun               : Cetakan pertama, 2012 Tebal                : vii + 272 halaman ISBN                : 978-602-9324-03-7 Secara normatif, studi sastra dibagi dalam beberapa bidang, yakni teori sastra, kritik sastra, sejarah sastra, sastra bandingan, dan kajian budaya. Teori sastra mempelajari kaidah-kaidah, paradigma-paradigma, dan...